Selasa, 15 Mei 2012

TOMCAT (Bahasa Indonesia)


Fenomena Wabah TOMCAT yang Meresahkan Masyarakat


Paederus alias TOMCAT merupakan serangga yang masih bagian dari keluarga serangga Staphylinidae. Serangga ini memiliki tubuh yang berukuran seperti rayap, dengan ekor tajam seperti kalajengking. Paederus mampu menyebarkan toxin yang menyebabkan iritasi kulit paederus dermatitis. Belum diketahui darimana asalnya sebutan Tomcat, namun iritasi akibat Paederus telah lama melanda berbagai negara. Di beberapa negara, iritasi ini disebut juga “whiplash dermatitis”, “spider lick”, atau “Nairobi fly dermatitis”.
Berbeda dengan anggapan masyarakat yang menyebutkan iritasi ini disebabkan gigitan Paederus, sebuah jurnal dari US Army Public Health Command menegaskan bahwa Paederus tidak menggigit atau menyengat. Iritasi muncul setelah adanya kontak antara kulit dan pederin, lendir beracun yang keluar dari tubuh Paederus betina. Lendir ini diproduksi bakteri endosymbiont, diduga kuat masih bagian dari spesies Pseudomonas.
Paederus dermatitis, iritasi kulit akibat Paederus juga disebut sebagai dermatitis linearis karena lazimnya menimbulkan ruam merah berbentuk garis lurus. Bentuk garis ini muncul karena banyak orang secara spontan menggaruk atau menggosok kulit setelah dihinggapi Paederus. Dalam waktu 12-36 jam, kulit akan mengalami peradangan yang lama-kelamaan mulai melepuh. Iritasi ini lazimnya berlangsung selama 2-3 minggu. Iritasi ini dapat menular dengan mudah, cukup bersentuhan dengan kulit yang terkena iritasi. Untuk mencegahnya, hindari menyentuh kulit pengidap paederus dermatitis yang mengalami iritasi.
Jika serangga Paederus alias Tomcat hinggap di kulit, segera cuci dengan air dan sabun agar resiko iritasinya dapat berkurang. Mengobati iritasi dengan salep yang disebutkan di broadcast message, kemungkinan besar ada benarnya juga, terutama antibiotik. Dermatology Online Journal menyebutkan, antibiotik ampuh menangkal kontaminasi akibat bakteri dalam lendir di tubuh Paederus.
Di Indonesia, wabah Tomcat sudah meluas ke beberapa pemukiman baik ddi daerah pedesaan maupu di kota. Tomcat dapat masuk ke daerah permukiman karena tertarik dengan cahaya. Penelitian dari LIPI menyebutkan, masyarakat bisa melakukan antisipasi dengan menggunakan bohlam biasa. Karena terbukti Tomcat mendekati lampu yang berbahan merkuri, seperti lampu neon.
Cara sederhana yang dapat dilakukan untuk penanggulangan wabah Tomcat antara lain dengan meredupkan cahaya lampu di perumahan, meniup atau mengusirnya dengan kertas ketika menempel di kulit, segera mencuci dengan sabun bila terkena cairan beracun yang dikeluarkan serangga itu, dan penyemprotan dengan pestisida nabati.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar