Cara
Masyarakat dalam Menyikapi Kenaikan Harga BBM
Akhir-akhir ini ramai sekali
terdengar berita tentang kenaikan BBM. Berbagai reaksi muncul di seluruh negeri
ini. Mulai dari demonstrasi santun menggoreng batu hingga anarkisme mahasiswa
menolak kenaikan BBM, kasus penimbunan pun semakin marak, dan sembako juga
sudah mendahului naik. Lanjutnya, ada berbagai kepanikan yang terjadi di
masyarakat suatu hal yang wajar bukan kebiasaan masyarakat. Ini disebabkan
karena masyarakat memang membutuhkan BBM sebagai bahan pokok dan vital.
Kenaikan harga bahan bakar minyak
(BBM) di Indonesia pada umumnya sering diiringi oleh kenaikan harga barang
terutama barang kebutuhan pokok dengan alasan kenaikan biaya distribusi dan
produksi terutama barang-barang yang menggunakan bahan bakar minyak sebagai
salah satu komponen penyusunnya. Kenaikan ini tanpa sadar secara perlahan akan
mengurangi anggaran keuangan rumah tangga apalagi bagi masyarakat yang
berpenghasilan standar upah minimum regional atau di bawahnya. Walau kenaikan
harga BBM dan barang kebutuhan pokok sudah tidak bisa terhindarkan lagi namun
bukan berarti bahwa tidak ada hal yang tidak bisa dilakukan. Menyalahkan
pemerintah karena kenaikan atau ikut berunjuk rasa menentang kenaikan harga bbm
mungkin menjadi salah satu efek dari kebijakan pemerintah, hanya saja bagi
masyarakat yang terpenting adalah bagaimana melanjutkan kehidupan esok dengan
harga-harga baru.
Ada beberapa sikap yang mungkin
dapat dilakukan dalam menghadapi kenaikan harga BBM dan harga kebutuhan pokok
seperti berikut ini :
a. Kuatkan iman dan tingkatkan rasa
sabar, penguatan mental menjadi satu fundamental paling penting dalam
menghadapi kesulitan hidup karena tidak jarang seseorang mudah putus asa dan
kehilangan logika dalam suasana yang serba susah serta tidak menentu.
b. Bijaksana dalam menggunakan bahan
bakar, selain hemat maka muncul kata bijaksana dalam artian bahan bakar minyak
boleh saja dikonsumsi namun sesuaikan dengan kebutuhan dan keperluan.
c. Kurangi konsumsi bahan-bahan yang
rentan akan kenaikan dalam waktu singkat dan rasio kenaikannya cukup tinggi
seperti gula,cabai,minyak goreng. Makanan yang menggunakan bahan-bahan tersebut
bisa dikurangi konsumsinya secara perlahan-lahan, selain untuk mendukung proses
penghematan bahan pokok juga dapat membantu dalam menjaga kesehatan tubuh.
d. Kurangi kebiasaan konsumtif atau
yang mengarah pada konsumerisme.
e. Memulai divergensi bahan makanan,
sering ada istilah bagi masyarakat Indonesia jika tidak makan nasi maka terasa
belum makan hal ini bisa disiasati dengan mulai mencari alternatif sumber
makanan pokok yang lain seperti umbi-umbian.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar