Selasa, 15 Mei 2012

Kenaikan Harga BBM (Bahasa Indonesia)


Cara Masyarakat dalam Menyikapi Kenaikan Harga BBM

Akhir-akhir ini ramai sekali terdengar berita tentang kenaikan BBM. Berbagai reaksi muncul di seluruh negeri ini. Mulai dari demonstrasi santun menggoreng batu hingga anarkisme mahasiswa menolak kenaikan BBM, kasus penimbunan pun semakin marak, dan sembako juga sudah mendahului naik. Lanjutnya, ada berbagai kepanikan yang terjadi di masyarakat suatu hal yang wajar bukan kebiasaan masyarakat. Ini disebabkan karena masyarakat memang membutuhkan BBM sebagai bahan pokok dan vital.
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia pada umumnya sering diiringi oleh kenaikan harga barang terutama barang kebutuhan pokok dengan alasan kenaikan biaya distribusi dan produksi terutama barang-barang yang menggunakan bahan bakar minyak sebagai salah satu komponen penyusunnya. Kenaikan ini tanpa sadar secara perlahan akan mengurangi anggaran keuangan rumah tangga apalagi bagi masyarakat yang berpenghasilan standar upah minimum regional atau di bawahnya. Walau kenaikan harga BBM dan barang kebutuhan pokok sudah tidak bisa terhindarkan lagi namun bukan berarti bahwa tidak ada hal yang tidak bisa dilakukan. Menyalahkan pemerintah karena kenaikan atau ikut berunjuk rasa menentang kenaikan harga bbm mungkin menjadi salah satu efek dari kebijakan pemerintah, hanya saja bagi masyarakat yang terpenting adalah bagaimana melanjutkan kehidupan esok dengan harga-harga baru.
Ada beberapa sikap yang mungkin dapat dilakukan dalam menghadapi kenaikan harga BBM dan harga kebutuhan pokok seperti berikut ini :
a.       Kuatkan iman dan tingkatkan rasa sabar, penguatan mental menjadi satu fundamental paling penting dalam menghadapi kesulitan hidup karena tidak jarang seseorang mudah putus asa dan kehilangan logika dalam suasana yang serba susah serta tidak menentu.
b.      Bijaksana dalam menggunakan bahan bakar, selain hemat maka muncul kata bijaksana dalam artian bahan bakar minyak boleh saja dikonsumsi namun sesuaikan dengan kebutuhan dan keperluan.
c.       Kurangi konsumsi bahan-bahan yang rentan akan kenaikan dalam waktu singkat dan rasio kenaikannya cukup tinggi seperti gula,cabai,minyak goreng. Makanan yang menggunakan bahan-bahan tersebut bisa dikurangi konsumsinya secara perlahan-lahan, selain untuk mendukung proses penghematan bahan pokok juga dapat membantu dalam menjaga kesehatan tubuh.
d.      Kurangi kebiasaan konsumtif atau yang mengarah pada konsumerisme.
e.       Memulai divergensi bahan makanan, sering ada istilah bagi masyarakat Indonesia jika tidak makan nasi maka terasa belum makan hal ini bisa disiasati dengan mulai mencari alternatif sumber makanan pokok yang lain seperti umbi-umbian.
Sumber :
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar